Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan produksi dan kualitas biji kopi OKU dapat terus meningkat, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan perekonomian daerah.
Mungkin beberapa rekomendasi ini dapat dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten OKU untuk mengembangkan pertanian kopi di daerah penghasil Kopi:
- Melakukan penelitian untuk mengembangkan varietas kopi OKU yang lebih unggul dan adaptif terhadap perubahan iklim.
- Meningkatkan daya saing kopi OKU di pasar global dengan menerapkan praktik-praktik pertanian berkelanjutan.
- Membangun infrastruktur pendukung, seperti jalan, jembatan, dan jaringan listrik, untuk memudahkan akses petani kopi ke pasar.
- Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kopi OKU melalui program promosi dan edukasi.
Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan pertanian kopi di Kabupaten OKU dapat menjadi salah satu sektor ekonomi yang berdaya saing tinggi dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
Berikut rincian 10 provinsi penghasil kopi terbesar nasional pada 2022:
- Sumatra Selatan: 212,4 ribu ton
- Lampung: 124,5 ribu ton
- Sumatra Utara: 87 ribu ton
- Aceh: 75,3 ribu ton
- Bengkulu: 60,1 ribu ton
- Jawa Timur: 45,8 ribu ton
- Sulawesi Selatan: 29,4 ribu ton
- Jawa Tengah: 26,9 ribu ton
- Nusa Tenggara Timur: 26,6 ribu ton
- Jambi: 19,5 ribu ton
Adapun Kepulauan Bangka Belitung, Gorontalo, dan Papua Barat merupakan provinsi dengan produksi kopi paling sedikit di Indonesia, yaitu hanya 0,1 ton atau 100 kilogram (kg). Di sisi lain, Kepulauan Riau, Maluku Utara, dan DKI Jakarta sama-sama tidak memproduksi kopi pada 2022.Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) merupakan salah satu penghasil biji kopi terbesar di Indonesia. (*)
Baca Juga
Penulis: F.WTKEditor: F.WTK
Dapatkan update informasi pilihan dan berita terbaru setiap hari dari Satuoku.com, Yuk gabung di grup Telegram "1#OKU", caranya klik link ini : JOIN NOW, kemudian bergabung. Anda harus menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel Anda.